SABAR DALAM
MENGHADAPI MUSIBAH
Diriwayatkan
dari Ibn Abbas ra : Sesungguhnya Nabi Muhammad Saw bersabda :
“Yang
pertama kali ditulis dengan qalam pada Lauh al-Mahfudz atas
perintah Allah Swt adalah:
“Sesunggunya
aku adalah Allah, tiada tuhan selain Aku, Muhammad adalah hamba-Ku, utusan-Ku
dan pilihanku. Barang siapa berserah diri atas qadha’ (ketentuan)-Ku,
sabar mengahadapi bala’ (cobaan)-Ku dan bersyukur atas nikmat-nikmat-Ku,
maka aku tulis dia sebagai orang yang benar , dan aku bangkitkan dia
bersama-sama orang-orang yang benar (ash-Siddiqiin) pada hari kiamat. Dan
barangsiapa yang tidakberserah diri pada qadha’ (ketetuan)-Ku, tidak sabar
dalam menghadapi bala’ (cobaan) dari-Ku dan tidak bersyukur atas
nikmat-nikmat-Ku, maka lebih baik dia keluar dari bawah langit-Ku dan carilah
Tuhan selain Aku.”[Hadis Kudsi]
Seorang ahli fiqh berkata: “Sabar
dalam menghadapi bala’ dan dzikir kepada Allah Swt waktu menerima musibah
adalah sesuatu yang wajib bagi manusia, karena apabila ia ingat kepada Allah
dalam menghadapi bala’ (bencana) dan musibah tersebut berarti ridha’
terhadap qadha’ (ketentuan)-Nya dan memupuskan harapan Syaitan.”
Ali bin Abi Thalib ra, mengatakan : Sabar
ada 3 (tiga) macam:
1.
Sabar
dalam menjalani ketaatan.
Barangsiapa
sabar dalam taat kepada Allah, maka Allah memberikan seratus derajat , setiap
derajat sama dengan apa yang di antara bumi dan langit.
2.
Sabar
dalam perbuatan maksiat.
Barangsiapa
yang sabar dalam menjauhi perbuatan maksiat, maka Allah memberinya enam ratus
derajat, setiap derajat sama dengan apa yang ada di antara langit dan bumi.
3.
Sabar
dalam menghadapi musibah.
Barangsiapa
sabar dalam menghadapi musibah, maka Allah memberikan padanya pahala dengan
tanpa hisab (perhitungan). []
Imam Abdurrahim bin Ahmad al-Qadhi, Daqaiq al-Akhbar,
(Semarang:Toha Putera,t.t),hlm.13.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan