Selasa, 4 Februari 2014

Makna kerusakan di darat dan di laut

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia. Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka (kembali ke jalan yang benar)” [QS. Ar-Rum :41].
Ibnu ‘Abbas, ‘Ikrimah, adh-Dhahhak, as-Suddi dan lain-lain berkata: “Yang dimaksud dengan “الْبَرdalam ayat ini adalah hamparan padang yang luas. Sedangkan yang dimaksud الْبَحْر adalah kota-kota dan kampung-kampung.”
Dan di dalam suatu riwayat, Ibnu ‘Abbas dan ‘Ikrimah berkata: “الْبَحْر” adalah kota-kota dan kampung-kampung yang berada di sisi pantai.”
Sedangkan ulama lain mengatakan: “Yang dimaksud dengan “الْبَر” di sini adalah daratan yang kita kenal, dan “الْبَحْر” adalah lautan yang kita kenal dalam arti kata tersebut.”
Za’id dan Rafi’ berkata: “ظَهَرَ الْفَسَادُ [Telah nampak kerusakan], yaitu terhentinya hujan di daratan yang diiringi masa paceklik serta dari lautan, yaitu yang mengenai binatang-binatangnya. (HR Ibnu Abi Hatim).
Makna firman Allah:
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia,”
Yaitu, kekurangan tanam-tanaman dan buah-buahan disebabkan oleh kemaksiatan.
Abul ‘Aliyah berkata: “Barangsiapa yang berlaku maksiat kepada Allah di muka bumi, maka berarti ia telah berbuat kerusakan di dalamnya. Karena kebaikan bumi dan langit adalah dengan sebab ketataan.”
Untuk itu, tercantum dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, bahwa :
الَحَدٌّ يقام في الأرض أحبّ إلى أهلها من أن يمطروا أربعين صباحا
Satu hukuman hadd yang ditegakkan di muka bumi lebih disukai bagi penghuninya daripada mereka diberikan hujan [selama] 40 [hari] pagi hari.”
Sebabnya adalah, jika hudud ditegakkan, niscaya manusia dan mayoritas mereka akan menahan diri dari melakukan hal-hal yang diharamkan. Dan jika maksiat-maksiat ditinggalkan, maka hal tersebut menjadi sebab tercapainya berbagai berkah dari langit dan bumi.
Untuk itu jika ‘Isa bin Maryam as, turun di akhir zaman, dia akan berhukum dengan syariat yang suci ini pada saat itu sebelum membunuh babi, menghancurkan salib dan menghapuskan upeti, maka beliau tidak akan menerima apapun kecuali Islam atau pedang. Jika pada zaman itu Allah telah membinasakan Dajjal dan para pengikutnya serta Ya’juj dan Ma’juj, maka dikatakanlah kepada bumi: “Keluarkanlah berkahmu.” Lalu berbagai golongan manusia mampu memakan delima serta mampu berlindung dengan kulitnya. Susu unta mampu mencukupi sekelompok manusia. Semua itu tidak lain disebabkan berkah merealisasikan syari’at Muhammad Saw. maka setiap kali keadilan ditegakkan, semakin banyaklah keberkahan dan kebaikan.
Untuk itu tercantum pula dalam ash-Shahihain bahwa :
إنَّ الفاجر إذا مات تستريح منه العباد والبلاد، والشجر والدواب
Jika orang yang jahat mati, niscaya para hamba, kota, pohon dan binatang-binatang melata akan mendapat ketenangan”.
Firman Allah Swt :
لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari [akibat] perbuatan mereka agar mereka (kembali ke jalan yang benar)”
Yaitu menguji mereka dengan kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan sebagai ujian dari-Nya dan balasan atas perilaku mereka agar mereka (kembali. ke jalan yang benar) dari berbagai perilaku maksiat, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:
وَبَلَوْنَاهُمْ بِالْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Dan Kami menguji mereka dengan berbagai kebaikan dan keburukan agar mereka kembali.”[QS.Al-A’raf :168].

Wallahu A'lam.

Ibn Katsir, Tafsir al-Qur’an al-Adzim,juz 6,hlm.319. dalam Maktabah Syamilah.

قال ابن عباس، وعِكْرِمة، والضحاك، والسُّدِّي، وغيرهم: المراد بالبر هاهنا: الفَيَافي، وبالبحر: الأمصار والقرى، وفي رواية عن ابن عباس وعَكرمة: البحر: الأمصار والقرى، ما كان منها على جانب نهر.
وقال آخرون: بل المراد بالبر هو البر المعروف، وبالبحر: البحر المعروف.
وقال زيد  بن رُفَيْع: { ظَهَرَ الْفَسَادُ } يعني: انقطاع المطر عن البر يعقبه القحط، وعن البحر تعمى  دوابه. رواه ابن أبي حاتم.
...................
ومعنى قوله تعالى: { ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ } أي: بان النقص في  الثمار والزروع بسبب المعاصي.
وقال أبو العالية: مَنْ عصى الله في الأرض فقد أفسد في الأرض؛ لأن صلاح الأرض والسماء بالطاعة؛ ولهذا جاء في الحديث الذي رواه أبو داود: "لَحَدٌّ يقام في الأرض أحبّ إلى أهلها من أن يمطروا أربعين صباحا"  . والسبب في هذا أن الحدود إذا أقيمت، انكف الناس -أو أكثرهم، أو كثير منهم -عن تعاطي المحرمات، وإذا ارتكبت المعاصي كان سببا في محاق  البركات من السماء والأرض؛ ولهذا إذا نزل عيسى [ابن مريم] عليه السلام، في آخر الزمان فحكم بهذه الشريعة المطهرة في ذلك الوقت، من قتل الخنزير وكسر الصليب ووضع الجزية، وهو تركها -فلا يقبل إلا الإسلام أو السيف، فإذا أهلك الله في زمانه الدجال وأتباعه ويأجوج ومأجوج، قيل للأرض: أخرجي بركاتك. فيأكل من الرمانة الفئَام من الناس، ويستظلون بقَحْفها، ويكفي لبن اللّقحة الجماعةَ من الناس. وما ذاك إلا ببركة تنفيذ شريعة رسول الله صلى الله عليه وسلم، فكلما أقيم العدل كثرت البركات والخير؛ [ولهذا] ثبت في الصحيح: "إنَّ الفاجر إذا مات تستريح منه العباد والبلاد، والشجر والدواب".
......................
وقوله: { لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ } أي: يبتليهم بنقص الأموال والأنفس والثمرات، اختبارا منه، ومجازاة على صنيعهم، { لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ } أي: عن المعاصي، كما قال تعالى: { وَبَلَوْنَاهُمْ بِالْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ } [الأعراف: 168].

Tiada ulasan:

Catat Ulasan