Ahad, 15 Mac 2015

Rasa cinta dan Sayang



وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجاً لِّتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia Menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia Menjadikan di antaramu rasa kasih  mdan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir. (Arrum:21)
            
 Ibnu Katsir dalam tafsirnya menyatakan:
  يعنى بذلك:  حواء،  خلقها الله من آدم من ضِلَعه الأقصر الأيسر.   ولو أنه جعل بني آدم كلهم ذكورا وجعل
إناثهم  من جنس آخر [من غيرهم] إما من جان أو حيوان، لما حصل هذا الائتلاف بينهم وبين الأزواج، بل  
 كانت تحصل نَفْرَة لو كانت الأزواج من غير الجنس.                                                           
 ثم من تمام رحمته ببني آدم أن جعل أزواجهم من  جنسهم، وجعل بينهم وبينهن مودة: وهي المحبة، ورحمة: وهي  الرأفة، فإن الرجل  يمسك المرأة إما لمحبته   لها، أو لرحمة بها، بأن يكون لها منه ولد، أو محتاجة إليه في الإنفاق، أو للألفة بينهما،وغير ذلك                                                                                                      
Arti bebasnya adalah :
Allah SWT menjadikan pasangan-pasangan (azwaj) dari jenismu sendiri (anfusikum) memberikan pemahaman bahwa, Hawa diciptakan dari tulang rusuk bagian kiri (ضِلَعه الأقصر الأيسر) nabi Adam, dan seandainya Allah Swt menciptakan anak Adam dan menjadikan wanita bukan dari jenisnya_misal dari hewan/jin, maka perasaan cinta kasih(mawaddah) dan sayang (rahmah) tidak akan tercapai. Bahkan terjadi ketidaksenangan.Karena pada hakikatnya ikatan (hubungan) itu dibangun atas dasar mawaddah dan rahmah.
 
Al-Qurthubi dalam tafsirnya:
وروي معناه عن ابن عباس قال: المودة حب الرجل امرأته، والرحمة رحمته إياها أن يصيبها بسوء           

      Menurut Ibnu Abbas, makna mawaddah adalah rasa cinta seorang laki-laki kepada istrinya, sedangkan rahmah adalah bentuk rasa sayangnya seorang laki-laki kepada istrinya dalam kondisi  sepahit apapun.

 Bertolak dari pandangan di atas, maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa: untuk mendapatkan keluarga yang sakinah (tentram) ada 2 faktor:
1)     Mawaddah [cinta kasih]: lahir dari sesuatu yang bersifat jasmani_misal kecantikan, kegagahan, kekayaan dll.
2)     Rahmah  [sayang]: lahir dari sesuatu yang bersifat rohani (hubungan batin).
Mungkin pada pasangan muda_ yang laki-laki masih gagah dan yang wanita masih cantik,_yang lebih dominan adalah faktor mawaddah.

Pada pasangan yang sudah tua, tatkala sang laki-laki sudah mulai tua, dan wanita sudah mulai keriiput dan mengkirut, mungkin yang dominan adalah faktor rahmah.
Kondisi fisik tentu tidak bisa dipertahankan terus-menerus, berbeda dengan hubungan batin, saikap saling pengertian, saling menghargai, saling memahami bisa dipertahankan di sepanjang zaman.
Jadi,keluarga yang sakinah ditentukan oleh mawaddah dan rahmah dan keduanya harus berjalan bersama-sama.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan